> Rachel's blog: Teori Jerapah Leher Pendek

Punya Ide?

Daripada saya copas file dari blog orang lain, mending kalian yang gak punya blog, tp punya banyak ide, silahkan share di blog ini. ;)

Tenang saja, saya nanti akan selalu cantumkan nama si empunya ide kreatif. Gimana cara kalian kasih ide? Gampang, kirim e-mail ke rachelkakashi@ymail.com beserta nama lengkap atau nama yang bakal dicantumin.

Terima kasih sebesar-besarnya buat yg mau ikut bergabung share.

Minggu, 17 Juli 2011

Teori Jerapah Leher Pendek

Waktu itu gak tau lagi bicara apa sepanjang perjalanan ke Palembang, tiba2 ayahku bercerita tentang teori Jerapah leher pendek. Nah, dari obrolan singkat itu, aku langsung tertarik untuk search teori tentang jerapah di Google. Ada suatu teori yang menarik untuk dibaca. Ini teorinya:

Teori evolusi (a) Lamarck versus (b) teori evolusi Darwin.
Menurut Lamarck nenek moyang jerapah berleher pendek. Jerapah berleher pendek menjulurkan lehernya untuk mencapai daun-daun cabang pohon yang tinggi. Oleh karena leher jerapah seringkali tertarik, akhirnya leher jerapah menjadi panjang. Sifat leher panjang jerapah tersebut diwariskan pada keturunannya. Jadi sekarang semua jerapah berleher panjang.
Sebaliknya, menurut Darwin evolusi terjadi melalui seleksi alam dengan adanya adaptasi makhluk hidup. Darwin berpendapat nenek moyang jerapah ada yang berleher panjang dan berleher pendek. Karena makanan jerapah berupa daun-daun di pohon yang tinggi, maka hanya jerapah berleher panjang yang dapat menjangkaunya. Jerapah berleher pendek tidak dapat menjangkau daun-daun dipohon yang tinggi sehingga kekurangan makanan dan akhirnya mati.
Teori evolusi Weismann versus teori evolusi Darwin.
Weismann tidak menentang teori evolusi Darwin, namun justru menjelaskan teori Darwin. Menurut Weismann, perubahan sel-sel tubuh akibat pengaruh lingkungan tidak diwariskan pada keturunannya. Evolusi menyangkut pewarisan gen-gen melalui sel-sel kelamin. Hal ini bermakna bahwa evolusi berkaitan dengan gejala seleksi alam terhadap faktor-faktor genetik.
Weismann berpendapat bahwa sifat leher panjang dan leher pendek pada jerapah dikontrol oleh gen. Gen untuk leher panjang bersifat dominan, sedangkan gen untuk leher pendek bersifat resesif. Oleh karena itu, jerapah berleher panjang merupakan keturunan yang bersifat homozigot dominan atau heterozigot. Sebaliknya, jerapah berleher pendek merupakan keturunan yang bersifat homozigot resesif. Jerapah berleher pendek yeng homizigot resesif tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya sehingga punah.
Teori evolusi Lamarck versus teori evolusi Weismann.
Lamarck berpendapat bahwa makhluk hidup beradaptasi terhadap lingkungannya dengan cara menggunakan organ tubuhnya, kemudian sifat atau fungsi organ tersebut diwariskan kepada keturunannya. Berdasarkan teori ini, menurut Lamarck nenek moyang menjangan tidak bertanduk. Namun, dikarenakan sering mengadu kepala maka tanduk tumbuh dikepala menjangan.
Teori Lamarck ditentang oleh Weismann. Weismann berpendapat bahwa perubahan sel-sel tubuh akibat pengaruh lingkungan tidak diwariskan pada keturunannya. Weismann membuktikan teorinya dengan menggunakan tikus. Weismann mengawinkan dua ekor tikus yang masing-masing ekornya telah dipotong. Kemudian, anak-anak tikus yang sudah dewasa tersebut dipotong ekornya dan dikawinkan dengan sesamanya. Hasilnya tetap anak-anak tikus yang berekor. Weismann melakukan percobaan ini hingga 21 generasi tikus dan hasilnya tetap sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar